AADG (Ada Apa dengan Garam)

Garam merupakan mineral yang memiliki peran penting dalam cita rasa masakan. Kepopuleran garam hingga membuat namanya abadi dalam peribahasa yang berbunyi “Bagai sayur tanpa garam”.Di dalam tubuh, garam juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Natrium sebagai zat utama dalam garam memiliki fungsi menjaga saraf pada tubuh yang bertugas mengirimkan pesan ke seluruh tubuh dan juga menguatkan otot dalam bekerja. Garam beryodium juga telah diketahui
berperan dalam perkembangan kecerdasan pada anak dan janin. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondong atau gondongan.

garam

Disisi yang lain, konsumsi garam berlebihan memiliki dampak yang tidak bisa dianggap remeh bagi kesehatan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang paling sering dikaitkan dengan konsumsi garam yang berlebih ini. Mengapa demikian? Sebab pada seseorang dengan asupan garam yang berlebih, keseimbangan cairan akan terganggu sehingga tekanan darah akan meningkat. Apabila tekanan darah meningkat maka beban jantung menjadi bertambah dan jenis-jenis penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung iskemik, stroke, pembesaran aorta akan segera menghampiri. Maka tak heran jika hipertensi dijuluki sebagai silent killer.

0909594ThinkstockPhotos-504885080780x390

Selain penyakit kardiovaskular, tekanan darah yang tinggi akibat kandungan sodium juga bisa menyebabkan kanker perut. World Cancer Research Fund maupun American Institute for Cancer Research menyatakan bahwa garam dan makanan yang mengandung garam atau jenis makanan asin lain merupakan penyebab kuat untuk serangan kanker perut. Asupan sodium yang berlebihan didalam tubuh juga menjadi salah satu faktor penyebab osteoporosis.

Mengingat manfaat garam yang penting dan efeknya yang membahayakan bagi tubuh jika di konsumsi berlebihan, maka ketepatan mengonsumsi garam menjadi perlu untuk diperhatikan. Batas konsumsi garam yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per orang per hari adalah 2.000 miligram sodium atau 5 gram garam. Jumlah ini setara dengan satu sendok teh butiran garam. Beberapa tips dapat dilakukan untuk dapat mengontrol asupan garam, seperti:
1. Memasak dan mengelola makanan sendiri di rumah
2. Membatasi konsumsi makanan ringan atau makanan instant
3. Memperhatikan kandungan sodium pada makanan dan minuman sebelum membeli

74c9d414e4b7af679bbbd222c44b51e5_XL

Makanan asin atau makanan yang mengandung garam memang memiliki cita rasa yang amat menggoda, namun untuk investasi kesehatan di masa depan, maka keputusan mengurangi konsumsi garam merupakan sebuah langkah tepat. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang berimbang dan beragam juga merupakan kunci menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit.

(ditulis untuk artikel kesehatan di NewsLetter Avrist)

Tinggalkan komentar